- Masuk Rutan KPK, Syamsuar Tak Ingin Jadi Pasien Keempat
- Pacu Jalur Kurang Publikasi
- Syamsuar - Edy Datangi Gedung KPK
- Mendagri: Syamsuar - Edy Kombinasi Serasi
- Baru Dilantik, Syamsuar Berharap Jokowi Dua Periode
- KPU Pastikan Jokowi Tak Pakai Earpiece
- Terapkan Pelayanan Berbasis Digital
- Bawaslu Kaji Laporan BPN
- Tiga Kabupaten Mulai Terbakar, Syamsuar: Kami Bisa Mengatasi
- Syamsuar: Siak Bisa, Insyaallah Riau juga Bisa Maju
- Hari Ini, Komisioner KPU Riau Dilantik
- Jokdri Akui Menyuruh Anak Buah Rusak Barang Bukti
- Nomor 7 Kembali Beradu
- Sidang PLTU Riau 1, Eni Minta Belas Kasihan Hakim
- Riau Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Karhutla
Konferensi Internasional soal Lingkungan dan Revolusi Industri 4.0
BACA JUGA
KOTA (RIAUPOS.CO) - Universitas Lancang Kuning (Unilak) menggelar konferensi internasional tentang lingkungan dan revolusi industri dengan tema ‘’The challenges of environment and technology in the industrial revolusition 4.0’’ di Aula Pustaka, Sabtu (12/8).
Dalam kegiatan itu, Prof Dr Herri M BA dari kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah X, dan Prof Dr Weishen Wu dari Da-Yeh University Taiwan diundang menjadi pembicara. Wakil Rektor I Unilak Dr Junaidi mengatakan, penyelenggarakan konferensi internasional ini merupakan lanjutan konferensi tahun lalu.
“Alhamdulillah konferensi tahun lalu itu berlangsung sukses. Dalam konferensi ini nantinya semua artikel yang ditampilkan di konferensi ini akan dipublikasikan di proceding internasional terindeks Scopus,” katanya.
Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang berbagi hasil riset penelitian dosen, kemudian saling berbagi ilmu dan juga meningkat kerja sama antar universitas. Hasil konferensi, diharapkan dapat memberikan rekomendasi di bidang teknologi yang ramah lingkungan. “Alasan kami mengangkat tema ini bahwa kedua nya menjadi penting sekarang. Kita membutuhkan teknologi tetapi memiliki dampak lain bidang lingkungan. Apalagi kita berada di revolusi industri 4.0, teknologi semakin digunakan dalam kehidupan,” ujar Junaidi.
Konferensi ini diikuti lebih dari 120 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan Taiwan. Peserta dari Indonesia di antaranya Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Sorong, Univeritas Islam Riau (UIR) dan sebagainya.(cr9)