- Peduli Gigi si Kecil Sejak Dini
- Kuota Rekrutmen PPPK 209, Ratusan Honorer Gigit Jari
- Terlambat, Wajib Baca Alquran Satu Juz
- Tolak Tol Sepeda Motor di Medan
- Wabup Pimpin Rapat Persiapan
- Warga Minta Perbaikan Jalan Ulak Patian-RBS
- Inhu Rekrut 341 Calon PPPK
- Maret, BPKAD Bayarkan Tunda Bayar 2018
- Kajian Tata Kelola Gambut Acuan Pemkab
- Polisi Amankan 700 Liter Tuak
- Polisi Tangkap Pelajar Pengedar Narkoba
- Datuok Persukuan Domo Kenegerian Air Tiris Dinobatkan
- Sekda: Jaga Falsafah Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sajorangan
- LAMR Gelar Bincang-bincang Melayu
- Barcelona Kukuh di Puncak
35.153 Anak Telah Divaksin MR

BACA JUGA
KOTA (RIAUPOS.CO) - Di tengah adanya penolakan, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru tetap terus melakukan vaksinasi Meales Rubella (MR). Memasuki hari keempatbelas pelaksanaan program nasional tersebut, sebanyak 35.153 anak telah diberikan vaskin untuk mencegah penyakit campak dan rubella tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, pihaknya masih melakukan pemberian vaksin terhadap anak usia sembilan bulan hingga lima belas tahun. Meski diakuinya, dalam pelaksanaan masih terdapat sejumlah orang tua maupun pihak sekolah yang menolak.
“Penolakan masih ada, tapi kami tetap jalan. Sampai 14 Agustus lalu, sudah ada 35.153 anak yang diimunisi atau sekitar 11,42 persen,” ujar Zaini Rizaldy Saragih kepada Riau Pos, Selasa (14/8).
Penolakan terjadi disampaikan dia, karena masih adanya keraguan di tengah masyarakat mengenai salah satu kompenen vaksin mengandung bahan yang tidak halal berdasarkan keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Akan tetapi dijelaskan pria yang akrab disapa Bob, pada pelaksanaannya tidak ada unsur pemaksaan.
“Memang hingga kini belum keluar label halal vaksin tersebut. Kami tidak memaksa. Yang mau divaksin, silakan. Bagi yang menolak kami minta membuat surat pernyataan,” jelasnya.
Lanjut Zaini, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari kepada masyarakat sebelum dilakukan pencanangan program tersebut. Dalam sosialisasi itu dipaparkanya, telah diberikan edukasi dampak bagi masyarakat yang tidak menerima vaksin.
“Sosialisasi ini sudah kami lakukan juah-jauh hari, terutama sisi baik dalam kesehatan,” tambahnya.
Dengan kondisi banyak penolakan dari masyarakat, saat ditanya apakah pelaksanaan vaksin MR akan diperpanjang mengingat program ini dilakukan berakhir 31 September mendatang, Zaini mengaku, belum menerima pentunjuk maupun arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Untuk perpanjangan belum tahu. Kami baru dapat surat dari Kemenkes pekan lalu yang minta kegiatan ini tetap jalan. Di Pekanbaru target ada 281.000 anak dan kami targetkan 95 terealisasi,” sebut Zaini.(rir)