- Rumah Warga Terbelah, Jalan Riau-Sumbar Retak
- Wagubri: Masyarakat Riau Berterima Kasih kepada Fahmizal
- APP Sinar Mas Alokasikan 600 Ribu Ha Lahan Konservasi
- MTC Hadirkan Kampoeng Senggol ColourFun Shopping
- Gelar BDS, DJP Riau Edukasi Pelaku Usaha Perkebunan
- Dubes Arab Saudi untuk AS Kunjungi Lokasi Penembakan di Florida
- Jadi Inspirasi Perempuan Turki, Wali Kota Risma Bertemu Erdogan
- A&W Restaurants Indonesia Hadirkan Carry On Snacks
- Sharp Indonesia Targetkan Kenaikan Pangsa Pasar di Kategori Smart TV
- FIF Group Raih Penghargaan Investor Award 2019
- Tak Sabar Tunggu Grand Final Road to Grand
- Sosok Pekerja Keras untuk Kemajuan Pariwisata
- Sabtu-Ahad, Layanan Pajak Tetap Buka
- Warga Desa Telayap Dambakan Perbaikan Jalan
- Banjir Rendam 4 Kabupaten, Bantuan Mengalir
Tersedia Layanan Cuci darah

BACA JUGA
Dengan adanya fasilitas cuci darah di RS itu akan memudahkan pasien dan tak perlu keluar daerah untuk mendapatkan layanan serupa.
“Ada empat unit, dan Alhamdulillah selama ini didambakan oleh masyarakat sekarang sudah ada di RSUD,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Rohil Drs H Surya Arfan MSi, Selasa (28/8) di Bagansiapiapi. Ia telah melihat langsung keberadaat alat tersebut termasuk fasilitas lain yang diperlukan.
Saat ini terangnya, terdata ada 48 pasien yang memerlukan cuci darah, mereka melakukan hemodialisis minimal dua kali dalam satu pekan dengan tujuan ke Dumai. Begitu alat Hemodialisa sudah bisa difungsikan maka diharapkan kedepan pasien tersebut tak lagi mesti ke Dumai, melainkan sudah bisa dilayani di RSUD setempat.
“Dengan empat unit alat tersebut, saya tanyakan tadi untuk satu hari hanya bisa melayani dua orang. Kalau begitu hanya 8 orang yang bisa dilayani, sementara jumlahnya sebanyak48 orang. Nah apakah bisa nanti secara rolling, dan mudah-mudahan tahun depan kita bisa tambah lagi kalau tidak dari Bankeu ya dari APBD Rohil,” katanya.
Bukan peralatan itu saja, termasuk fasilitas pendukung telah dilengkapi seperti tempat tidur, kursi, ruangan dengan pendingin udara dan lain-lain. Begitu juga untuk tenaga medis telah dididik empat orang yang berasal dari unsur dokter spesialis, dokter umum dan dua perawat. Mereka telah menjalani latihan sekitar 3,6 bulan di Medan.
Tahapan berikutnya, pemkab akan menerima kunjungan tim visitasi dari Sumatera Barat (Sumbar) yang berwenang dalam memberikan izin, layak atau tidaknya Hemodialisa tersebut.
“Kalau nanti sudah jelas izinnya, akan diadakan launching yang dihadiri bupati. Saya kira dengan bantuan ini pantas disyukuri semua pihak karena sangat dibutuhkan,” katanya.(adv)