Breaking News
- Kecepatan Produksi Surat Suara Lebihi Target
- Bangun Sinergi Kawal Pemilu 2019
- Markkanen Cetak Quattrick, PSM Gulung Perseru 9-0
- Lion Air Tergelincir di Runway Bandara Pontianak
- Borobudur Masuk 4 KSPN Prioritas
- Hanya Ditimbun Pasir dan Kerikil
- Plt Ketua PSSI Jadi Tersangka
- Empat Perbakin Kabupaten Diminta Segera Bekerja
- Pesta Dunk dan Three Point
- Pembagian Kuota Haji Tidak Berubah
- Atmosfer yang Kurang Kondusif
- Setiap Tahun, Potensi Korupsi Izin Hutan Rp22,6 Miliar
- Avtur Turun Jadi Angin Segar bagi Maskapai
- Kejati Agendakan Pemeriksaan Dokter RSJ Tampan
- Pangeran MBS Tunda Kunjungan ke Indonesia
Komunitas BIJAK Dilatih Tim Desa Binaan LPPM Unri

FOTO BERSAMA: Paling kiri Ketua Nurhaidah, Sekretaris Nurhaimah, Bendahara Sularmi, (jilbab merah pakai topi) anggota tim pendampingan Dr Hj Yustina MSi dan Nita Rimayanti MComm berfoto bersama anggota Komunitas Bijak. (ALI NURMAN/RIAU POS)
SIAK (RIAUPOS.CO) - Dibentuk sejak 31 Juli 2018 lalu, di Desa Jayapura Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak. Sejak saat itu berdiri Komunitas Bunda Inovatif, Jayapura Aktif dan Kreatif (BIJAK). Komunitas ini dilatih dan didampingi langsung oleh TIM LPPM Universitas Riau (Unri) untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif bagi tambahan pendapatan rumah tangga.
Melalui komunitas ini para anggota diajarkan keterampilan dalam budidaya bawang dayak, pemupukan organik, pemasaran dan pelatihan berbahasa Inggris sampai didampingi agar komunitas terkelola lebih efektif dan tepat sasaran. Komunitas BIJAK saat ini terdiri dari Ketua Nurhaidah, Sekretaris Nurhaimah, Bendahara Sularmi, dan admin serta Tim Budidaya Nurul. Komunitas terdiri dari empat kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima anggota.
Komunitas ini didampingi oleh tim dosen desa binaan yang diketuai oleh Dr Syapsan ME dan anggota Dr Hj Yustina MSi, Silvia Reni Yenti MSi, Hendra Taufik ST MSc, Dr Afrianto MEd serta Nita Rimayanti MComm. ‘’Ini merupakan tim dosen pengabdian masyarakat oleh LPPM Unri. Kami mendampingi komunitas ini untuk melatih berbagai keahlian sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Jayapura,’’ kata Dr Yustina MSi mewakili tim dosen kepada Riau Pos, Ahad (23/9).
Lebih lanjut dipaparkannya, pelatihan yang dilakukan meliputi budidaya bawang dayak yang bisa digunakan sebagai tanaman obat, produksi pupuk organik, melatih pengetahuan dalam memasarkan produk, membuat kemasan dan logo produk, serta mempelajari bagaimana menggunakan bahasa Inggris untuk pemasaran produk.(ali/c)